“Bukan tingkat intelegensia atau imajinasi tingkat tinggi yang menentukan kecerdasan sesorang. Cinta, cinta, cinta, itulah sesungguhnya jiwa dan kecerdasan” –Woligang Amadeus Mozart

SMA Muhammadiyah 1 Klaten yang lahir 1 Agustus 1955 selalu berusaha mewujudkan apa yang menjadi harapan KH. Ahmad Dahlan. Menurut KH. Ahmad Dahlan “Pendidikan hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia Muslim yang berbudi pekerti luhur, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat.

Tentu saja harapan ini tidak bisa terwujud tanpa kebersamaan dari seluruh warga sekolah. Warga sekolah dengan rasa cinta pada SMA Muhammadiyah 1 Klaten menjadi energi yang luar biasa untuk mewujudkan harapan di atas.

Khoirunnas anfauhum linnas. Warga sekolah semuanya sangat familiar di telinga kita.

Sumber dari kalimat ini adalah hadits riwayat sahabat Jabir radliyallahu anhu yang dikeluarkan oleh Ath-Thabrani dalam kitab Al-Mu’jamul Ausath. Derajatnya dinilai shahih oleh Al-Albani [Shahihul Jami’ h. 3289].

Hadis yang berisi kata mutira Islami ini menjelaskan kepada kita bahwa orang baik bukan orang yang kaya, orang yang pintar, orang yang cerdas, orang yang bergelimang harta, orang yang rajin ibadah saja.

Di dalam menjalani kehidupan, manusia diajarkan untuk seimbang antara hubungan vertikal dan hubungan horisontal. Antara hablumminallah dan hablumminannas, keduanya harus dijalankan secara seimbang. Ini yang menjadi semangat seluruh warga sekolah.

So, hadis ini menurut saya kandungannya sangat bagus. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Sehingga SMA Muhammadiyah 1 Klaten menjadi “Sekolah Cinta”. Guru-guru mampu menggerakkan siswa untuk menjadi sukses mendahulukan akherat sebelum dunia, ahli syukur, dan berbakti kepada orangtua. Seluruh warga sekolah berusaha menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *